15/10/08

Heboh Susu Ber-Melamin


Pertengah September lalu kita dihebohkan oleh berita susu bermelamin, yang mana susu-susu tersebut berasal dari China. Padahal sebelumnya kita masih ingat bahwa beberapa permen dan makanan dari China yang mengandung formalin.

dalam hal ini kita hendaknya selalu waspada dengan makanan yang berasal dari luar negeri terutama dari China.

Mungkin  sebagian dari kita bertanya-tanya, kenapa sih kok dalam susu bisa ada melamin. jika tercemar tidak mungkin (tercemar konotasinya termasuk tidak disengaja). Adanya melamin tersebut  sengaja ditambahkan dengan alasan untuk meningkatkan kandungan proteinnya. Lho kok bisa? Apa hubungannya?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus mengenal lebih dekat protein dan melamin. Protein adalah senyawa mromolekul yang tersusun dari untaian asam -asam amino. makromeolekul maksudnya bahwa senyawa tersebut bermolekul yang besar, dimana berat molekulnya bisa sampai beribu bahkan beratus ribu gram per mol. Molekul protein tersusun dari kombinasi (permutasi) sekitar dua puluh jenis asam amino. Asam amino sendiri adalah senyawa nitrogen dengan rumus umum  R CH (NH2)COOH  (R = variabel dari rantai kaerbon).
Sedangkan melamin merupakan senyawa nitrogen dengan rumus kimia C3N6H6 dengan struktur cincin segienam. yah intinya dalam senyawa kandungannya nitrogennya cukup tinggi.

Nah dalam analisis proksimat bahan pangan dikenal istilah metode Kjedahl. Metode tersebut digunakan untuk menganaslisis kandungan protein. sebenarnya metode tersebut untuk menganalisis kandungan nitrogen. namun karena tiap bahan pangan memiliki suatu faktor atau nilai konversi antara kandungan nitrogennya dan kandungan protein. jadi apabila telah didapat kadar nitrogennya dengan metode Kjedahl maka akan didapat kandungan proteinnya.

Kelemahan metode ini tidak dapat membedakan apakah nitrogen tersebut berasal dari protein atau dari melamin. Jika di dalam susu ditambahkan melamin maka apabila dianalisis dengan metode Kjedahl maka kandungan proteinnya akan meningkat.

Namun biasanya dalam standar yang digunakan (misalnya SNI) tiap komponen memiliki kisaran kadar, jadi apabila nilai yang didapatkan terlalu tinggi maka tentu menjadi pertanyaan pula. Jika pemikiran kita bertolak dari ini tentu penambahan melamin ke dalam susu tidak semata-mata untuk menaikan nilai kandungan proteinnya, malainkan untuk mengembalikan nilainya ke nilai sebelumnya. kok bisa begitu? ya jika susu dicampur dengan bahan yang kandungan proteinnya rendah, misalnya tepung, maka hasil dari campuran tersebut akan memiliki kandungan protein rendah. Nah untuk meningkatkan nilai kandungan protien ke nilai yang biasa (masuk kisaran) dapat ditambahkan senyawa yang kandungan nitrogennya tinggi. ya salah satunya adalah melamin karena sifatnya yang cukup tersamar dan tidak berasa jika ditambahkan dalam jumlah tertentu.

dari segi toksikologi sebenarnya melamin tidak terlalu beracun, maksudnya adalah jika dilihat dari efek akut atau efek yang segera. artinya apabila orang meminum susu yang mengandung melamin tidak akan segera mening  al. namun efek kronisnya, selain bersifat karsinogen melamin juga dapat menyebabkan batu ginjal bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal.

Jadi untuk saat ini kita harus selalu berhati-hati dalam memilih makanan. Selalu makan, makanan yang pasti-pasti ajalah.  salam sehat selalu

Tidak ada komentar: